Prihatin! Jumlah Kelas Menengah Semakin Turun Ditandai Dengan Utang Paylater yang Semakin Tinggi
--
Tikanews.com - Fenomena penurunan kelas menengah di Indonesia menuju kelas menengah bawah atau aspiring middle class (AMC) diikuti dengan peningkatan utang dengan skema beli sekarang bayar nanti (BNPL).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), utang bayar nanti Indonesia mencapai Rp7,99 triliun per Agustus 2024. Jumlah ini meningkat 89,20 persen dibandingkan tahun 2023.
Direktur PT Indodana Multi Finance Iwan Dewanto mengatakan, deflasi dan pelemahan konsumsi dalam beberapa bulan terakhir justru mendorong minat masyarakat untuk menggunakan paylater.
Baca juga: Cara Menghitung Bunga Deposito Bank Dengan Rumus yang Mudah Dipahami
Baca juga: Budget Tipis Tidak Perlu Khawatir! Cek Tips Liburan ke Thailand Murah Meriah Menang Banyak
Iwan mengatakan, peningkatan utang paylater didorong oleh kemudahan akses yang tersedia di platform digital. Selain itu, kemudahan bertransaksi dengan merchant atau pihak yang menjual produknya melalui platform yang bersangkutan.
“Peningkatannya terlihat di masyarakat, bahkan tumbuh, ya tumbuh karena kemudahan (BNPL),” kata Iwan dalam acara diskusi ‘Dunia Baru Fintech’, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Menurutnya, BNPL tercatat tumbuh subur terutama pada penduduk yang masuk dalam kategori unbanked atau tidak memiliki akses pendanaan di perbankan yang mencapai 67 persen.