Nilai Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.629 per USD, Bagaimana Perkembangan Suku Bunga Dalam Negeri?
--
Tikanews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat ke level Rp15.655 per dolar Amerika Serikat (USD). Mata uang Garuda menguat 25 poin atau 0,16 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, pelemahan dolar AS dipengaruhi oleh investor yang berhenti sejenak untuk menilai prospek suku bunga Amerika Serikat.
Di Asia, Perdana Menteri baru Jepang Shigeru Ishiba, yang dikenal sebagai pengkritik kebijakan moneter longgar, mengejutkan pasar dengan pernyataannya baru-baru ini bahwa negaranya tidak siap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Baca juga: Investor Baru di IKN Belum Sesuai Target, Begini Tanggapan Santai Jokowi
Baca juga: Prihatin! Jumlah Kelas Menengah Semakin Turun Ditandai Dengan Utang Paylater yang Semakin Tinggi
“Ishiba telah menetapkan pemilihan umum dadakan pada 27 Oktober, menjelang pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan pada Oktober dan pemilihan presiden AS bulan depan,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (9/10/2024).
Investor tetap fokus pada China setelah hari yang bergejolak di pasar China dan Hong Kong pada sesi sebelumnya. Beijing mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka sangat yakin dapat mencapai target pertumbuhan setahun penuh, tetapi menahan diri untuk tidak memperkenalkan langkah-langkah fiskal yang lebih kuat.