Prospek Saham Sido Muncul (SIDO) Diramal Bakal Moncer Saat Musim Hujan Tiba September-Oktober 2024
--
Tikanews.com - Penjualan Tolak Angin, produk andalan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), diperkirakan meningkat seiring datangnya musim hujan akhir tahun ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan menilai prospek bisnis Sido Muncul terlihat semakin menjanjikan di paruh kedua tahun 2024.
“Kami memproyeksikan Sido Muncul (SIDO) akan mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih lebih dari 20% pada paruh kedua tahun 2024, berkat musim hujan pada kuartal keempat dan penurunan biaya bahan baku,” jelasnya dalam riset yang dikutip pada hari Kamis.
Baca juga: Jumlah Anggaran Kemenag dan Kemensos Tahun 2025 Sudah Disahkan DPR, Jumlahnya Bikin Melongo
Proyeksi Rizkia mengenai pertumbuhan pendapatan cukup besar dibandingkan perkiraan manajemen SIDO yang cukup moderat, setidaknya di atas 10% pada tahun ini.
Ia yakin musim hujan akan selalu menjadi waktu strategis bagi penjualan Tolak Angin yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia.
Sentimen ini menguntungkan SIDO mengingat Tolak Angin menjadi tulang punggung pendapatan perseroan dengan kontribusi sekitar 50% terhadap total pendapatan.
Dengan margin laba kotor tertinggi di antara produk SIDO lainnya, segmen obat dan suplemen herbal termasuk Tolak Angin diperkirakan akan terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan akan mulai merata di seluruh Indonesia pada triwulan IV tahun 2024, dengan curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah.
Kondisi cuaca seperti ini diyakini akan meningkatkan permintaan Tolak Angin yang dikenal sebagai solusi herbal untuk menjaga daya tahan tubuh, tambah Rizkia.
Baca juga: ADRO Siap Lepas Seluruh Saham Adaro Andalan Lewat Penawaran Umum, Pertanda IPO?
Baca juga: Pelumas Castrol Indonesia Diam-Diam Sedang Mengembangkan Produk Untuk Dunia Pertambangan
Di sisi lain, Sido Muncul (SIDO) juga terus melakukan inovasi dalam hal distribusi sehingga memperluas jangkauan produk Tolak Angin. Mulai Mei dan Juli 2024, SIDO akan mendistribusikan produknya langsung di outlet Alfamart dan Indomaret, tanpa subdistributor perantara.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan margin kotor hingga 5% dan meningkatkan volume penjualan hingga 5%. Dengan kombinasi musim hujan yang mendukung, inovasi distribusi, dan pertumbuhan pasar ekspor, Rizkia yakin SIDO akan terus mencatatkan kinerja keuangan yang solid hingga sisa tahun 2024.
“Kami memperkirakan saham SIDO akan terus menarik minat investor dengan target harga Rp 830 per saham,” ujarnya.
Sepanjang paruh pertama tahun 2024, emiten bersandi SIDO ini berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 608,49 miliar atau meningkat 35,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berikutnya, margin di segmen jamu mencapai 70,6% pada semester pertama tahun ini, mencerminkan efisiensi operasional dan harga bahan baku yang lebih rendah.
Baca juga: Apa Penyebab IHSG Naik Kencang Pertengahan Bulan September 2024? Ini Penjelasannya
SIDO juga diperkirakan akan kembali membagikan dividen interim pada bulan Oktober atau November 2024, dengan estimasi imbal hasil dividen sekitar 3,7%.
Di pasar internasional, SIDO berhasil mencatatkan pertumbuhan ekspor yang mengesankan. Pendapatan ekspor meningkat 73% pada paruh pertama tahun 2024, dengan pasar utama termasuk Malaysia, Filipina, dan Nigeria.
Manajemen SIDO menargetkan kontribusi ekspor mencapai 15% dalam 3 hingga 5 tahun ke depan, menjadikan pasar internasional sebagai salah satu penopang pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Profitabilitas SIDO tetap kuat, dengan margin laba kotor yang terus meningkat.
